Salatiga|JejakKASUS- Gambling disorder atau gangguan judi dapat menyebabkan berbagai masalah. Beberapa di antaranya dapat menguras keuangan, merusak hubungan pribadi dan profesional, serta membahayakan kesehatan mental.
Menurut para ahli psikologi dari Yale Medicine, kecanduan atau gangguan judi bisa menyebabkan ketergantungan hingga menyebabkan orang mengorbankan hidupnya untuk berjudi.
Ada beberapa faktor risiko gangguan perjudian, berikut di antaranya:
1. Seks
Laki-laki lebih mungkin mengalami kencaduan judi dibandingkan perempuan. Laki-laki tampak lebih tertarik pada bentuk-bentuk perjudian strategis seperti permainan kartu atau taruhan olahraga, sementara perempuan cenderung lebih menyukai bentuk-bentuk perjudian non-strategis seperti bingo atau mesin slot.
2. Usia
Sekitar 2% hingga 7% remaja mengalami gangguan perjudian, dibandingkan dengan sekitar 1% orang dewasa, dan banyak gangguan perjudian dimulai pada masa remaja. Mahasiswa juga berjudi dengan tingkat yang lebih tinggi daripada masyarakat umum.
3. Keluarga
Orang yang mempunyai orang tua dengan masalah perjudian lebih besar kemungkinannya untuk mempunyai masalah yang sama. Penelitian Yale berupaya memahami hubungan antara genetika dan gangguan perjudian. Diperkirakan perkembangan gangguan perjudian 50 persen disebabkan oleh faktor genetik dan 50 persen disebabkan oleh faktor lingkungan.
4. Gangguan perilaku atau suasana hati lainnya
Orang dengan gangguan perjudian sering kali menyalahgunakan alkohol, tembakau, atau obat-obatan lain, memiliki gangguan mood atau kepribadian seperti skizofrenia atau gangguan kepribadian antisosial, atau mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD).
Sebuah studi tahun 2008 menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kejiwaan 17 kali lebih mungkin mengalami masalah perjudian.
5. Ciri-ciri kepribadian
Orang yang cenderung gelisah, mudah bosan, pekerja keras, atau sangat kompetitif mungkin berisiko lebih besar terkena gangguan perjudian.
Perbedaan antara orang hobi berjudi dan kecanduan judi
Kebanyakan orang dewasa yang berjudi tidak mempunyai gangguan perjudian, namun mereka yang mengidapnya dapat menghadapi masalah yang sangat serius. Seorang penjudi yang sudah kecanduan bisa menghabiskan tabungannya untuk membiayai perjudiannya, merusak hubungan pribadi, dan mengalami masalah di tempat kerja.
Orang dengan gangguan kecanduan judi sering kali merasa bersalah atau malu, lalu merasakan kegelisahan dan mudah tersinggung ketika mencoba berhenti berjudi.
Banyak orang mungkin menganggap remeh perjudian, tanpa menyadari bahwa perjudian dapat membuat ketagihan dan berbahaya seperti halnya narkoba.
Tanda seseorang dianggap kecanduan judi
Orang yang, selama 12 bulan memenuhi empat dari sembilan kriteria yang dibuat oleh American Psychiatric Association, dianggap memiliki gangguan perjudian atau kecanduan judi:
Merasa perlu berjudi dengan jumlah uang yang semakin banyak untuk mencapai kegembiraan yang diinginkan
Gelisah atau mudah tersinggung ketika mencoba mengurangi atau berhenti berjudi
Telah berulang kali melakukan upaya untuk mengendalikan, mengurangi, atau menghentikan perjudian namun gagal
Sering disibukkan dengan perjudian (misalnya terus-menerus memikirkan untuk mengingat kembali pengalaman perjudian di masa lalu) atau merencanakan perjudian berikutnya dan memikirkan cara mendapatkan uang untuk berjudi
Sering berjudi ketika merasa tertekan (misalnya saat sedih, cemas atau depresi)
Setelah kalah dalam perjudian, sering kali kembali pada hari lain untuk membalas dendam (mengejar kerugian)
Berbohong untuk menyembunyikan sejauh mana keterlibatannya dalam perjudian
Kegiatan berjudi sudah membahayakan hubungan, pekerjaan, pendidikan atau karier
Mengandalkan orang lain untuk menyediakan uang agar meringankan situasi keuangan yang berantakan akibat perjudian.