Ayah Korban Bullying di Salatiga: Anak Merasa Tertekan saat Diperiksa Sekolah

{getMailchimp} $title={MailChimp Form} $text={Subscribe to our mailing list to get the new updates.}

Ayah Korban Bullying di Salatiga: Anak Merasa Tertekan saat Diperiksa Sekolah

Minggu, 07 Januari 2024, 7:02:00 PM


Salatiga|JejakKASUS-Seorang ayah dari korban dugaan kasus bullying di SMA Negeri di Kota Salatiga, GS, menyatakan bahwa anaknya merasa terintimidasi saat guru dan kepala sekolah melakukan kunjungan ke rumahnya pada hari Kamis (4/1/24).


GS mengungkapkan bahwa anaknya masih mengalami trauma dan hanya bisa menjawab dengan terpaksa dan tertekan ketika ditanya oleh pihak sekolah, Minggu (7/1/24).


Menurut GS, setelah guru pulang, baru anaknya mau bercerita bahwa ia merasa tertekan saat ditanyai oleh kepala sekolah dan guru. GS menegaskan bahwa anaknya hanya memberikan jawaban yang diinginkan oleh guru karena merasa tertekan.


"Dia masih ketakutan, karena anak saya korban. Ketika pihak sekolah datang, anak saya dirangkul kepala sekolah sambil dicengkeram, anak hanya bisa mengiyakan. Saya punya videonya setelah gurunya pergi, anak cerita bahwa dirangkul sambil dicengkeram," ungkap GS.


GS enggan memberikan komentar terkait laporan dari Kepala Sekolah ke Cabdin V Disdik Jateng. Namun, ia menegaskan bahwa penyelesaian masalah harus memperlakukan anak sebagai korban dengan baik.


Ia juga menyayangkan kesimpulan cepat dari pihak sekolah dan dinas terkait yang menyatakan tidak ada kasus bullying tanpa investigasi yang menyeluruh. GS menekankan bahwa kasus bullying memang sulit dibuktikan, tetapi bukan berarti tidak ada. Ia menyoroti pentingnya melakukan investigasi sebelum mengambil kesimpulan.


Saat ini, keluarga sedang fokus menjaga anaknya yang masih mengalami trauma. GS mengungkapkan kekhawatiran keluarga terhadap kemungkinan anak melakukan tindakan berbahaya akibat trauma yang dialaminya.


"Harapannya adalah investigasi dilakukan dengan cara yang baik, serta perlakuan yang baik terhadap anak sebagai korban. Tidak boleh ada intervensi," tandas GS.(Yanto)

TerPopuler