SPBU Kompak Ternate Diduga Jadi Ladang Penyalahgunaan BBM Subsidi

{getMailchimp} $title={MailChimp Form} $text={Subscribe to our mailing list to get the new updates.}

SPBU Kompak Ternate Diduga Jadi Ladang Penyalahgunaan BBM Subsidi

Minggu, 24 Maret 2024, 3:58:00 PM


Ternate|JejakKASUS.Biz.id-SPBU Kompak, Kota Ternate, Maluku Utara diduga ikut terlibat dibalik penimbunan BBM bersubsidi jenis pertalite. Pom bensin dipayungi PT Yuseda Mandiri Utama itu menjadi ladang bisnis menggiurkan bagi beberapa oknum masyarakat sipil dan bahkan penegak hukum.


Para pelaku ketika beraksi berbekal modus menyamar sebagai pembeli untuk mengisi BBM pada mobil yang tangkinya sudah dimodifikasi berkapasitas 250 sampai 500 liter. Penyalahgunaan BBM tersebut akan diperjualbelikan kepada pedagang eceran dengan harga diluar dari ketentuan HET.


Seorang eks karyawan SPBU Kompak berinisial R mengatakan, SPBU yang bertempat di Kelurahan Tafure tersebut dijadikan sumber bisnis oknum-oknum tidak bertanggung jawab, karena BBM jenis pertalite merupakan subsidi untuk masyarakat miskin dan kelas menengah ke bawah.


"Selain masyarakat biasa, ada juga beberapa oknum penegak hukum yang jadi pelaku bisnis ilegal dengan menggunakan tangki mobil rakitan. Sehari bisa dua kali pengambilan untuk dijual ke kios-kios pinggir jalan dengan harga lebih mahal lagi,” katanya pada Sabtu (23/3/2024).


R menjelaskan, praktik penyalahgunaan itu sudah berlangsung sejak lama, dan bahkan orang-orang yang menjalin bisnis dengan SPBU Kompak tersebut adalah pemain yang sudah berpengalaman dalam bisnis BBM. Ia pun menyebut ada di lokasi seputaran SPBU yang dijadikan penampungan sementara oleh pelaku penimbun.


“Orang-orang lama yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis BBM subsidi. Kebanyakan mobil tangki rakitan yang digunakan bisa menampung sebanyak 250 hingga 500 liter sekali antri pengisian,” ungkapnya.


Ia membeberkan tangki penampungan BBM yang diletakan di bawah kolong mobil itu sudah dirancang, sehingga terhubung langsung dengan selang mulut tangki rakitan. Selain itu, agar tidak menimbulkan kecurigaan ada puluhan jerigen berukuran 25 liter yang disiapkan menadah di dalam mobil.


“Masyarakat umum tidak akan tahu bahwa tangki mobil sudah dirakit sedemikian rupa. Pemilik dan pengawas SPBU Kompak juga tahu persoalan itu, kan mereka juga dapat jatah dalam bisnis penimbunan,” imbuhnya. (Redaksi)



TerPopuler